
Sabtu, tanggal 13 Nopember 2021 di Aula Ponpes Bayanul Azhar dilaksanakan Bincang Pendidikan bersama Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M. Ag.. Mantan Ketua PCNU Tulungagung ini adalah Guru Besar di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UINSATU), yang membidangi Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan. Bincang Pendidikan kali ini memilih tema “Memperkokoh Sekolah Unggulan yang Berbasis Ajaran Islam, Pengembangan Bahasa, dan Implementasi Teknologi Informasi”. Tema sengaja dipilih menyesuaikan dengan visi dan misi lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Ponpes Bayanul Azhar.
Sejak berdirinya, TK/PAUD, SD, dan SMP Islam Bayanul Azhar berusaha menerapkan pendidikan madrasah diniyah ciri khas pondok pesantren. Disamping itu juga mengembangkan bahasa Inggris dan Arab, dan tentunya tanpa meninggalkan pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Sementara itu, untuk menjawab tantangan abad 21, lembaga ini juga menerapkan pembelajaran berbasis IT.
“Saya memang cukup lama ingin datang ke sekolah ini. Namun, karena kesibukkan di UINSATU dan berbagai kegiatan sosial lainnya, serta belum adanya momentum yang pas, maka setelah lebih dari 10 tahun, saya baru berkesempatan datang kembali ke sekolah ini. Di tahun 2008-2009, saya bersama beberapa orang dari LP Ma’arif Jawa Timur dan LP Ma’arif Tulungagung, menginisiasi sekolah ini menjadi sekolah unggulan. Dari sekolah yang hanya memiliki beberapa lokal saja pada saat itu, sekarang sudah memiliki puluhan rombel dengan sarpras yang luar biasa”, Kata Prof. Patoni mengawali penyampaian materi.
Ponpes Bayanul Azhar sendiri semula bernama Yayasan Pendidikan Islam dan Dakwah Bayanul Azhar (YPID) dan memiliki sejumlah lembaga mulai dari PAUD, TK, SD, dan SMP. Sejak 3 tahun yang lalu, untuk memenuhi salah satu program unggulannya yaitu program Tahfidz, YPID Bayanul Azhar berganti dengan Ponpes Bayanul Azhar. Sampai saat ini, sudah lebih dari 40 santri yang “mondok” di Ponpes Bayanul Azhar, dan beberapa diantaranya mengikuti program tahfidz.

Dalam arahannya, Prof. Dr. H. Achmad Patoni mengatakan jika untuk menjadi sekolah yang unggul, intinya tergantung pada kualitas gurunya. Para guru harus meningkatkan kualitasnya secara terus menurus.
“Pertama, dengan pengembangan diri. Setiap guru harus rajin mengembangkan dirinya baik dengan cara mengikuti workshop, kursus, seminar, sarasehan, dan sebagainya. Namun, itu semuanya bersifat instant”, papartnya.
Lebih lanjut, Prof. Patoni mengatakan, “Kedua, studi lanjut. Bagi yang saat ini masih S1, seharusnya melanjutkan S2. Yang sudah S2, lanjutkan ke S3. Untuk pendidikan tidak boleh mudah puas. Harus senantiasa mencari dan mencari. Allah Swt pasti memberikan pertolongan dan kemudahan untuk orang yang menuntut ilmu”.
Disamping itu, Prof. Achmad Patoni juga menjelaskan bahwa setiap guru harus aktif, kreatif, dan inovatif. “Jadi guru jangan hanya begini-begini saja. Aktif mencari sumber-sumber belajar baru, kreatif menciptkan bahan dan media pembelajaran, dan inovatif dalam menerapkan pembelajaran di kelas. Jangan sampai anak-anak ngantuk di kelas gara-gara gurunya monoton cara mengajarnya”, pesannya.
Peserta kegiatan yang terdiri dari para guru di bawah naungan Ponpes Bayanul Azhar ini tampak antusias dan menikmati pertemuan dengan tokoh pendidikan Tulungagung ini. Di akhir kegiatan, kembali Prof. Dr. Achmad Patoni, M.Ag. mengatakan kesediaanya untuk turut serta “membina” lembaga ini, dan bersama-sama ikut membesarkan sekolah unggulan yang merupakan hasil dari Program Penciptaan Sekolah Unggulan PW LP Ma’arif Jawa Timur pada Tahun 2008 ini. (ans)