Pernahkah anda mengalami “blank”? Seperti tiba-tiba lupa ingin mengatakan sesuatu, pada saat kita sedang bercakap-cakap dengan teman kita. Bahkan, sesuatu yang semua orang sebenarnya tahu seperti benda-benda yang ada di sekitar kita, nama orang-orang yang kita kenal dengan baik, atau istilah yang sering digunakan?
Atau suatu saat mungkin anda sedang bercerita. Tiba-tiba anda lupa mengatakan sesuatu. Menyebut suatu barang, nama, tempat, dan sebagainya. Sehingga, muncul kata-kata : “apa…itu…, aduhh…apa…”. Dan, semakin anda berusaha mengingat, hati anda akan semaking gundah gulana. Karena, pada akhirnya tidak akan ingat juga! Jika iya, saat itulah anda mengalami brain fog.
Sebagaimana dilansir di https://www.sehatq.com, kabut otak (brain fog) adalah sebuah gejala yang dapat memengaruhi kemampuan Anda dalam berpikir. Anda mungkin akan merasa kebingungan, sulit fokus, dan kacau ketika tidak dapat menyebutkan hal yang ingin Anda ucapkan.
Penyebab brain fog
Menurut https://www.sehatq.com disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
1. Stres
Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan memicu kelelahan mental. Saat otak Anda lelah, maka Anda menjadi lebih sulit untuk berpikir, menggunakan nalar, dan berkonsentrasi.Selain itu, apabila Anda menderita sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome), maka Anda sangat mungkin mengalami brain fog. Penderita sindrom ini selalu merasa tubuh dan pikirannya selalu lelah sepanjang waktu. Akibatnya, ia sering kebingungan dan pelupa. Tidak ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan sindrom kelelahan kronis, tetapi Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk mendapatkan penanganan tepat. Anda juga bisa melakukan olahraga ringan untuk membantu proses penyembuhan.
2. Kurang tidur
Kualitas tidur yang buruk juga dapat mengganggu kinerja otak. Waktu tidur yang kurang maupun yang berlebihan sama-sama memberi efek yang kurang baik bagi otak, seperti brain fog. Cobalah untuk tidur 8-9 jam setiap malam. Hindari konsumsi kafein di sore hari dan pastikan Anda tidak lagi bermain gadget menjelang jam tidur.
3. Perubahan hormon
Perubahan hormon juga dapat memicu brain fog. Saat hamil, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh wanita meningkat. Perubahan ini dapat memengaruhi memori dan menyebabkan gangguan kognitif jangka pendek. Hal ini juga terjadi pada wanita yang sudah menopause. Berkurangnya kadar estrogen saat menopause membuat para wanita mengalami brain fog. Biasanya hal ini terjadi satu tahun setelah siklus menstruasi terakhir atau sekitar usia 50 tahun.
4. Menjalani diet
Nutrisi yang dikonsumsi juga berkaitan dengan kabut otak. Kekurangan vitamin B12 disebut dapat memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan brain fog. Bila Anda memiliki alergi terhadap makanan tertentu, kabut otak dapat terjadi setelah Anda mengonsumsi alergen, seperti MSG, aspartam, kacang, maupun produk susu (dairy product). Menghindari makanan pemicu dapat membantu mengurangi terjadinya kabut otak.
5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Jika Anda mengalami brain fog setelah mengonsumsi obat, coba sampaikan keluhan Anda ini pada dokter. Bisa saja brain fog merupakan efek samping dari obat tersebut. Dokter akan mengurangi dosis atau menggantinya dengan obat lain untuk membantu mencegah terjadi brain fog.Pengobatan kanker seperti kemoterapi yang menggunakan jenis obat yang kuat juga dapat menyebabkan kabut otak yang sering disebut chemo brain. Pasien kanker yang menjalani kemoterapi akan kesulitan mengingat hal-hal detail seperti nama atau tanggal, tidak bisa multitasking, atau membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Kondisi ini biasanya akan berlalu dengan cepat, tetapi sebagian orang dapat terpengaruh untuk waktu yang lama setelah perawatan.
6. Kondisi medis
Kondisi medis seperti peradangan (inflamasi), kelelahan, atau perubahan kadar glukosa darah ternyata juga dapat menyebabkan kelelahan mental. Penderita fibromyalgia juga dapat mengalami brain fog yang sama setiap hari.
Berbahayakan brain fog?
Dalam kondisi biasa, tidak sangat sering terjadi, atau tidak terlalu “parah” lupanya, brain fog tidak perlu dikhawatirkan. Anda mungkin hanya perlu refreshing, melepaskan penat, mengalihkan perhatian pada hal-hal lain yang lebih santai, dan mengurangi stress. Pada saatnya, kondisi itu akan membaik dengan sendirinya.
Namun, jika kondisi itu telah mengganggu fokus anda, maka perlu kiranya melakukan beberapa hal agar kondisinya tidak semakin parah.
- Tidur 8-9 jam setiap malam
- Mengendalikan stres dengan memahami batasan diri
- Mengurangi kafein dan alkohol
- Olahraga
- Melatih kekuatan otak dengan senam otak, menjawab teka-teki, bermain puzzle, atau permainan lain yang baik untuk fungsi kognitif
- Melakukan hobi
- Memastikan menu makanan mengandung gizi seimbang
Sehat jasmani dan rohani, merupakan kehendak setiap orang. Oleh karena itu, saatnya memperhatikan kesehatan kita sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi?