Ide merupakan modal kita menulis. Ia dapat lahir dari apa saja. Kegiatan sehari-hari, imaginasi, berita aktual, sesuatu yang viral, dan lain-lain. Perbincangan dengan seseorang, baik itu tokoh terkenal atau orang yang tidak terkenal sama sekali, tetap saja bisa menjadi ide dalam sebuah tulisan. Pendeknya, semua hal dalam kehidupan kita dapat menjadi ide tulisan.
Namun ide tetap akan berhenti menjadi ide, ketika kita tidak pandai mengembangkannya. Dibutuhkan upaya untuk mengembangkan ide agar satu hal kecil bisa menjadi bahan tulisan yang layak untuk dinikmati. Kemampuan mengembangkan ide berkaitan dengan pengalaman, luasnya pengetahuan, banyaknya bacaan, dan kreativitas individu.
Pengalaman tentu tidak lepas dari perjalanan hidup setiap orang. Termasuk kemampuan memperhatikan dan mengingat kembali pengalaman yang dilalui. Luasnya pengetahuan dapat ditempa dengan cara membaca dan mendengar serta melihat fenomena yang terjadi di sekitar kita. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula modal pengembangan ide yang dapat dituangkan dalam tulisan. Selain itu, kreativitas dan daya imaginatif merupakan hal penting lainnya untuk mengembangkan ide tulisan.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ide, antara lain:
Pertama, memperbanyak bacaan berkaitan dengan ide itu. Maksudny, ketika terbersit di hati kita ide sebuah tulisan, maka kita harus memperbanyak membaca berbagai hal tentang ide itu. Contohnya, jika kita menemukan ide untuk membuat tulisan tentang “membuat media pembelajaran yang efektif”, maka kita perlu membaca beberapa artikel tentang: pengertian, manfaat, fungsi, jenis-jenis, dan tujuan penggunan media pembelajaran.
Selain itu kita juga perlu membaca tentang pengertian kata efektif, syarat-syarat sesuatu dikatakan efetif, serta cara melakukan sesuatu dengan efektif. Lebih jauh kita juga harus membaca tentang pengertian media pembelajaran yang efektif serta cara untuk membuat media pembelajaran yang efektif.
Kedua, menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Setelah mendapatkan cukup modal untuk menulis tentang suatu ide, kita harus segera menuangkan ide tersebut dalam bentuk tulisan. Tidak usah peduli bagaimana format, konten, atau keindahan tulisan kita, yang terpenting apa saja yang ada di benak kita, tulis sajalah. Bisa jadi tulisan kita kaca balau, tidak runtut, “mulek”, dan seterusnya. Nanti, ada saatnya kita membenahi tulisan-tulisan itu menjadi bentuk tulisan yang enak dibaca.
Ketiga, membaca kembali tulisan kita. Langkah ini sangat perlu kita lakukan, agar kita dapat melakukan koreksi terhadap kesalahan tulisan kita. Bisa jadi kesalahan itu pada diksi (pemilihan kata), format penulisan (seperti penggunaan huruf kapital, tanda baca), maupun kesatuan ide tulisan kita. Untuk pemula, biasanya dengan membaca kembali tulisan,, kita akan menemukan banyak kesalahan atau kejanggalan bahkan koneksitas antara satu kalimat dengan kalimat lain. Dengan demikian kita dapat melakukan pembenahan-pembenahan, baik dalam kaitannya dengan diksi, format, maupan konten dari ide kita itu.