Teknologi informasi tidak lagi menjadi barang mewah dalam kehidupan di abad 21 ini. Bahkan salah satu syarat keberhasilan di abad 21 menurut beberapa ahli adalah penguasaan terhadap IT (information technology). Hampir semua kehidupan masyarakat di abad 21 tidak lepas dari penggunaan IT. Sektor ekonomi, pendidikan, social, pertanian, peternakan, bahkan sektor agama, menggunakan teknologi informasi untuk memperlancar semua proses dan memberikan pelayanan yang lebih cepat kepada semua customernya.
Oleh karena itu, para guru harus menyiapkan diri untuk melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi digital ini. Meskipun secara resmi pengenalan IT baru disampaikan di tingkat SMP dan sederajat, tetapi sudah waktunya sekolah dasar juga menyisipkan mata pelajaran pengenalan IT kepada para siswa. Paling tidak, ketika belajar di SMP, para siswa sudah pernah mencoba menggunakan perangkat IT sehingga tidak lagi asing dengan perangkat canggih itu.
Pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia, menguatkan pentingnya peran IT dalam kehidupan modern ini. Pembelajaran berbasis online dengan siswa yang belajar di rumah dan para guru di sekolah, mengakibatkan penggunaan IT tidak bisa dihindari lagi. Larangan pembelajaran tetap muka mulai PAUD sampai perguruan tinggi menghasilkan banyak inovasi penggunaan IT dalam pembelajaran.
Faktanya, pembelajaran online tidak saja dapat dilakukan para mahasiswa, tetapi peserta didik PAUD pun sudah bisa melakukannya. Contohnya, para pendidik PAUD mengirimkan perkenalan pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan menggunakan video. Dari video itu peserta didik PAUD mengenal para guru, mengetahui ruangan-ruangan di sekolah, dan menerima tugas-tugas yang harus dikerjakan di rumah. Selanjutnya dengan bantuan orang tuanya, peserta didik PAUD memperkenalkan diri menggunakan smarphone dan kemudian mengirimkannya dalam bentuk video. Hal yang sama dikerjakan oleh siswa baru di sekolah dasar.
Pada pembelajaran online ini, siswa kelas tinggi sekolah dasar bahkan mulai mengenal penggunaan aplikasi google form, google classroom, dan zoom cloud meeting. Google form dan google clasroom digunakan guru untuk mengirimkan tugas kepada siswa di rumah, kemudian para siswa tinggal mengisikan data dan menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas di smartphone mereka. Sementara dengan menggunakan aplikasi zoom clouds meeting, guru dapat melaksanakan pembelajaran virtual dengan para siswa. Dalam hal ini faktor pendukung utama seperti tersedianya smarphone atau laptop dengan jaringan internet yang mumpuni merupakan syarat utama untuk dapat dilaksanakan pembelajaran virtual.
Mengenalkan IT pada siswa sekolah dasar dapat dimulai dengan penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut. Yang paling sederhana, adalah penggunaan whatsapp sebagai media interaksi antara guru dan siswa. Whatsapp grup dapat digunakan guru untuk mengirimkan tugas pada para siswa dan sebaliknya, sekaligus dapat digunakan untuk berdiskusi dan berinteraksi jika ada hal-hal yang belum dipahami siswa.
Namun demikian, dalam situasi dan kondisi yang memungkinkan, sekolah dapat menyisipkan cara penggunaan computer atau laptop sebagai salah satu dari materi muatan lokal. Namun demikian, secara teoritis materi itu tidak harus disampaikan secara mendetil. Biarkan saja para siswa menggunakan computer atau laptopnya dengan semampunya, asalkan mereka mampu menyelesaikan tugas yang diberikan para guru.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah guru dapat membuat penugasan sederhana dengan jawaban yang harus diketik menggunakan computer atau laptop. Tugas-tugas mengarang, membuat puisi, membuat rangkuman, dan lain-lain dapat diberikan sebagai salah satu kegiatan agar para siswa “terpaksa” menggunakan computer atau laptopnya. Hasil pengetikan dapat dikirim pada guru dengan berbagai fasilitas seperti menggunakan email, google drive, atau bahkan hanya dengan menggunakan whatsapp web. Dengan begitu, para siswa tidak mengenal hanya melalui smarphone, tetapi juga mampu menggunakan computer atau laptop.
Untuk melakukan hal ini sekolah memerlukan kerjasama dengan orang tua siswa. Dalam artian, ketika sekolah memprogramkan pengenalan IT kepada para siswa sekolah dasar, para orang tua harus siap dengan segala fasilitas yang diperlukan. Jika tidak, program pengenalan IT kepada para siswa sekolah dasar tidak akan berjalan baik karena tidak tersedianya peralatan yang dibutuhkan.
Setelah itu, para guru dapat melanjutkan pengenalan IT dengan mengajak siswa menggunakan aplikasi-aplikasi lainnya. Jika tugas dalam bentuk naskah yang diketik dapat dikerjakan menggunakan Microsoft Word misalnya, pada tahap berikutnya para guru mulai harus memperkenalkan penggunaan slide presentasi menggunakan Microsoft Power Point. Materi ini akan lebih menyenangkan karena siswa telah memiliki dasar ketrampilan mengetik, dan sekarang dihadapkan dengan materi presentasi yang indah dan menggunakan animasi. Tantangan ini akan sangat menarik bagi siswa jika guru paling tidak dapat menjelaskan cara yang paling mudah untuk menggunakan aplikasi presentasi ini.
Dua software saja, yaitu Microsoft Word dan Microsoft Power Point, yang telah dikuasai oleh para siswa sekolah dasar akan memberikan dampak yang sangat baik khususnya dalam mendukung siswa mengerjakan tugas onlinenya. Kedua program itu dapat memenuhi kebutuhan pengetikan dan presentasi slide yang sangat berguna bagi para siswa.
Namun demikian ada hal-hal yang perlu ditekankan pada anak, utamanya ketika menggunakan perangkat IT dalam kondisi terkoneksi dengan internet, antara lain:
- Anak tidak perlu menindaklanjuti iklan yang muncul dari berbagai kegiatan mengakses data website.
- Anak tetap harus berhati-hati dalam menggunakan laptop atau computer, seperti menjauhkan dari makanan atau minuman, meletakkan pada tempat yang tepat, menggunakan koneksi listrik yang aman, dan sebagainya.
- Sedapat mungkin ada orang tua atau orang dewasa lainnya yang mendampingi anak agar anak tidak sembarangan dalam menggunakan perangkat IT.