By Siti Asrofah Guru Kelas 4 SDI Bayanul Azhar
Keaktifan belajar peserta didik dapat dilihat berdasarkan indikator keaktifan peserta didik yaitu turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan permasalahan, bertanya kepada siswa lain atau kepada guru, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok, melatih diri dalam memecahkan soal, dan kesempatan menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau masalah. Keaktifan belajar tidak semata-mata muncul karena siswa tetapi guru juga harus berusaha untuk memunculkan suasana belajar yang aktif sehingga siswa dapat terpacu untuk aktif dalam belajar. Keaktifan siswa saat pembelajaran sangatdiperlukan untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Guru sering kali dilema bagaimana cara menjadikan peserta didik aktif dalam proses pemebelajaran. Salah satu solusi untuk mengatasi kurangnya keaktifan peserta didik diantaranya dengan menggunakan model pembelajaran outing class.
Outing Class
Beberapa peserta didik merasa belajar itu membosankan. Terlebih lagi pembelajaran di kelas yang monoton dan tidak bervariasi, pengulangan kegiatan yang sama membuat pembelajaran menjadi tidak menarik bagi peserta didik. Antusiasme partisipasi dalam pembelajaran juga berkurang, peserta didik cenderung pasif, dan tidak ada kreativitas atau inovasi yang terpancar dari mereka. Untuk itu perluadanya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan minat dan semangat belajar peserta didik.
Outing class merupakan proses pembelajaran yang dilakukan di luar ruangan. Kegiatan outing class ini menjadikan anak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru serta belajar berinteraksi dengan lingkungan dan alam secara langsung.
Manfaat implementasi outing class diantaranya untuk meningkatkan pengetahuan dan kecintaan peserta didik terhadap lingkungan alam, mengurangi kebosanan dalam belajar, membuat informasi lebih mudah diakses, meningkatkan kesadaran akan lingkungan alam, meningkatkan keterampilan bercerita, mendorong kreativitas, dan juga untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Pembelajaran outing class dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan di luar, misalnya merawat tanaman di halaman sekolah, mengamati benda-benda yang ada di sekitar sekolah, bercerita di taman sekolah.
- Mengajak peserta jalan-jalan dan memberi tugas pada peserta didik untuk mengamati apa yang dilihatnya.
- Mengadakan outbond di alam terbuka.
- Melakukan pembelajaran di dunia industri dan dunia usaha.
- Melakukan evaluasi berbentuk game di halaman sekolah
Melakukan Evaluasi Berbentuk Game di Halaman Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan tempat outing class yang sangat efektif karena tidak mengeluarkan biaya banyak untuk keluar rumah dan tidak memakan waktu untuk pergi ke tempat kegiatan pembelajaran, namun pembelajaran tetap efektif.
Halaman sekolah SDI Bayanul Azhar yang begitu luas sehingga dapat digunakan untuk pembelajaran outing class diantara yang dilakukan oleh peserta didik kelas IV. Peserta didik melaksanakan evalusi yang berbentuk GAME TEJI (Tempel Jidat). Game ini memodifikasi dari model pembelajaran NHT yang dijadikan sebagai alat evaluasi pembelajaran yang mana setiap anak memiliki nomer dan soal pada kertas yang di tempel pada kening. Mereka akan perpasangan satu sama lain dan yang sudah menjawab soal akan bergian pasagan begitu seterusnya hingga cukup banyak soal yang harus mereka selesaikan.
Metode pembelajaran yang seperti ini sangat membuat peserta didik antusis dan bersemangat bahkan mereka selalu menagih game-game baru yang menantang.
Proses pembelajaran di link youtube
https://youtube.com/shorts/HQoppD__AAo?feature=share
Referensi
Rahmawati, Rizka Lailatul dan Nazarullail, Fikri. 2020. Strategi Pembelajaran Outing Class Guna Meningkatkanaspek Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume7, Nomor 2 https://journal.trunojoyo.ac.id/pgpaudtrunojoyo/article/download/8839/