Pendaftaran Online Silakan Mengunjungi https://bit.ly/bayanul2425

By Siti Asrofah Guru Kelas 4 SDI Bayanul Azhar 

Faktor-faktor penentu dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di sekolah seperti umpan balik, model pembelajaran, motivasi diri, gaya belajar, interaksi, dan instruktur fasilitasi sebagai penentu potensi keberhasilan pembelajaran. Salah satu penentu hasil belajar peserta didik yang memuaskan ialah model pembelajaran yang diterapkan dan telah di uji dalam proses belajar.

Salah satu model pembelajaran yang efektif diterapkan dalam proses pemebelajaran adalah Quantum Teaching. Quantum Teaching adalah model pembelajaran yang dapat membagi unsur-unsur pembelajaran menjadi dua kategori seperti kategori konteks dan kategori isi. Kategori konteks meliputi: suasana hati, suasana lingkungan belajar yang diatur dengan baik, dasar pembelajaran, presentasi dan fasilitas. Sedangkan kategori isi meliputi: pengajar akan menemukan keterampilan bagaimana mengatakan kurikulum, pengajar akan menemukan strategi belajar yang diperlukan oleh peserta didik, yaitu: baik presentasi, fasilitas yang dinamis, keterampilan belajar untuk belajar dan keterampilan hidup.

Jadi dapat dikatakan bahwa Quantum Teaching merupakan pengubahan belajar yang meriah dengan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan suasana belajar serta berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas dan interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka belajar

Quantum Teaching berstandar pada asas “Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka.” Hal ini menunjukkan, setiap bentuk interaksi siswa, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode pembelajaran harus dibangun diatas prinsip utama tersebut.

Asas bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka memberikan kita suatu pengertian bahwa langkah pertama yang harus ditempuh oleh guru adalah memasuki dunia para siswa. Guru harus dapat mengkaitkan apa yang akan diajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, seni, atau rekreasi para siswa karena tindakan ini memudahkan guru untuk memotivasi, membimbing, dan menuntun para siswa memahami konsep yang lebih luas.

Model Quantum Teaching memiliki kerangka desain yang dikenal sebagai singkatan TANDUR yang berarti: Tumbuhkan (tanaman untuk tumbuh), Alami (pengalaman/menjalani), Namai (Beri nama), Demonstrasi (Menunjukkan), Ulangi (mengulang) dan Rayakan.

1) Tumbuhkan
Tumbuhkan berarti sertakan diri mereka, pikat dan puaskan dengan AMBAK (Apakah Manfaatnya BagiKu). Artinya bahwa tumbuhkan minat belajar siswa dengan memberikan rasa puas pada pertanyaan “Apakah Manfaat BagiKu” (AMBAK) yang ada pada pikiran mereka. Pada tahap ini guru hendaknya menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat yang akan diperoleh setelah mempelajari materi atau meningkatkan materi penunjang yang sebelumnya sudah diperoleh dari siswa. Oleh karena itu, peran guru dalam memberikan motivasi, semangat, dan rangsangan belajar kepada siswa menjadi hal sangat penting.
2) Alami
Unsur ini memberikan pengalaman kepada siswa dan mendorong hasrat alami otak untuk “menjelajah”. Proses pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa mengalami secara langsung materi yang diajarkan. “Pengalaman dapat menciptakan ikatan emosional, menciptakan peluang untuk pemberian makna, dan pengalaman membangun keingintahuan siswa.”
3) Namai
“Namai yang dimaksudkan adalah tahap untuk menyediakan kata kunci dan mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, startegi belajar yang menjadi pesan pembelajaran. Berikan data tepat ketika minat memuncak.” Dengan melakukan praktek secara langsung maka siswa benar-benar bisa mencari rumus, menghitung dan memperoleh informasi baru (nama) yaitu dengan pengalaman yang dialami sehingga membuat pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi siswa menjadi berarti.
4) Demonstrasikan
Demonstrasikan berarti berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi. Artinya bahwa pada tahap ini guru memberikan peluang kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam bentuk aktivitas belajar seperti menjawab pertanyaan, mengerjakan soal ke papan tulis, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat atau tanggapan.
5) Ulangi
Ulangi menunjukkan kepada siswa pengulangan materi yang diberikan dan menegaskan kepada siswa bahwa mereka benar-benar tahu tentang apa yang mereka pelajari. Maksud pengulangan tersebut tidak hanya bisa dilakukan disekolah, namun bisa juga dirumah. Mengulang materi pembelajaran yang telah dibahas dalam pembelajaran akan menguatkan koneksi saraf dan penguatan konsep yang telah dipelajari sehingga akan selalu diingat siswa.
6) Rayakan
Rayakan berarti berikan penghargaan atas prestasi yang positif, sehingga terus diulangi. Memberikan pengakuan atas upaya atau usaha yang dilakukan siswa baik yang dilakukan siswa baik yang dilakukan secara individu maupun berdiskusi. Perayaan berarti pemberian umpan balik yang positif kepada siswa atas keberhasilannya baik berupa pujian maupun pemberian hadiah, tepuk tangan, ataupun bentuk lainnya untuk memotivasi siswa agar lebih giat lagi dalam belajarnya.

Model ini memiliki beberapa prinsip dalam pembelajaran yaitu: Segalanya berbicara, Segalanya bertujuan, Pengalaman sebelum pemberian nama, Akui setiap usaha, jika layak dipelajarai maka layak pula dirayakan. Sehingga, dalam proses pembelajaran guru membuat siswa lebih aktif dalam belajar, menjadikan siswa berani dalam mengemukakan pendapat yang akan menjadikan banyak siswa untuk mencapai prestasi yang diinginkan.

Prinsip ini sudah diterapkan sejak lama oleh salah satu guru di SDI Bayanul Azhar. Membuat suasana kelas berbicara artinya pada setiap sudut ruang kelas ada banyak alat peraga dan hiasan-hiasan kelas yang dapat dijadikan sebagai konten pembelajaran. Hiasan jendela ada konten IPA, dinding ditempel lafad asmaul husna, sifat wajib bagi Allah, Pancasila, dan alat-alat peraga lainnya yang dihasilkan oleh peserta didik yang telah mereka namai dengan unik. Selain itu ada papan prestasi untuk menempelkan bintang prestasi setiap kali peserta didik melakukan hal positif dan menghasilkan karya. Semakin banyak bintang pada akhir semester mereka akan mendapatkan reward dari guru kelas.

Dengan demikian model pembelajaran ini menekankan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran, siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, siswa dapat mengembangkan suatu teori atau pemahaman yang mereka miliki.

TANDUR_Tumbuhkan (tanaman untuk tumbuh), Alami (pengalaman/menjalani), Namai (Beri nama), Demonstrasi (Menunjukkan), Ulangi (mengulang) dan Rayakan.

Referensi

Yanuarti, Ary dan A. Sobandi. 2016. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran quantum teaching. JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN. Vol. 1 No. 1,

https://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper/article/viewFile/3261/2313

Lestari, Putri dan Adeng Hudaya. 2018. Penerapan Model Quantum Teaching Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP PGRI 3 Jakarta. Research and Development Journal Of Education. Vol. 5. No. 1

https://scholar.google.co.id/scholar_url?url=https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/RDJE/article/download/3387/2371&hl=en&sa=X&ei=YcWVY5u9E6GR6rQP8p6pmA4&scisig=AAGBfm3pTEL08gKW1JHmQg679GvJiPyz7w&oi=scholarr

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *